Sabtu, 25 Mei 2024

Simpul Rasa dalam anyaman Ketupat, Merayakan Kebersamaan di Tengah Keberagaman


    Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia yang memiliki berbagai keragaman, juga berbagai tradisi, salah satunya adalah perayaan Idul Fitri atau Lebaran. Salah satu tradisi yang populer yaitu tradisi kupatan yaitu menyajikan ketupat pada hari ketujuh bulan Syawal. Pada hari raya Idul Fitri, ketupat menjadi hidangan yang wajib disajikan. Makanan ini disajikan dengan berbagai macam hidangan khas daerah masing-masing. Ada yang memakannya dengan opor ayam, rendang, sate, dan lainnya. Menunjukkan keberagaman bahwa dengan perbedaan kita tetap bisa bersatu dalam harmoni, seperti ketupat yang dapat dinikmati dengan berbagai macam lauk pauk.

    Ketupat adalah makanan tradisional yang terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa muda lalu direbus hingga matang. Selain itu, Ketupat menjadi lambang permohonan maaf dan keberkahan. Ketupat itu terbuat dari anyaman janur yang rumit, agar membentuk suatu wadah yang kuat. Ibarat sebagai masyarakat Indonesia yang beragam suku, budaya, agamanya, tetapi tetap bisa bersatu padu dalam Bhineka Tunggal Ika. Sesuai dengan anyaman janur yang berbeda-beda arah, tetapi tetap membentuk satu kesatuan yang kuat. Makna dari anyaman ketupat yang di ikat adalah mengikat erat tali persaudaraan di Indonesia, terutama dalam agama Islam. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semua bersatu untuk merayakan Lebaran dengan ketupat. Bentuk ketupat yang rumit mengajarkan kepada kita tentang kesabaran dan ketelitian. Selain itu, butuh keahlian khusus dalam pembuatannya.

    Sejarah ketupat pertama kali diperkenalkan oleh salah seorang Walisongo yang mengajarkan agama Islam di pulau Jawa yakni Sunan Kalijaga. Pada masa itu, Sunan Kalijaga dengan cerdasnya menggunakan ketupat sebagai media penyebar dakwah dan menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang mudah dipahami dan diterima oleh penduduk Jawa pada abad ke-15 dan 16 yang saat itu masih beragama Hindu, jadi Sunan Kalijaga melakukan percampuran dua kebudayaan, agar agama Islam bisa diterima baik oleh penduduk jawa yaitu dengan membaurkan pengaruh budaya Hindu dengan nilai keislaman agar saling bertemu dan memengaruhi yakni melakukan akulturasi budaya antara Jawa dan Hindu dengan nilai keislaman.

    Sunan Kalijaga juga memperkenalkan tradisi bakda lebaran atau bakda kupat yang merupakan budaya dirayakan satu minggu setelah lebaran. Pada hari itu masyarakat selalu menyajikan ketupat di setiap rumah. Biasanya di berikan kepada kerabat dekat atau orang yang lebih tua untuk  menjalin kerukunan dan rasa kebersamaan. Ajaran Sunan Kalijaga  membagikan ketupat sebagai sarana pendekatan budaya dengan inisiatif penyebaran agama Islam dengan tujuan mengajak untuk memeluk agama yang dibawanya.

    Filosofi ketupat yang bermakna "ngaku lepat" dalam bahasa Indonesia memiliki arti mengakui kesalahan dan "laku papat" (empat tindakan). Filosofi ini mengajarkan kita untuk saling memaafkan antar sesama dan memulai lembaran baru yang lebih baik, apalagi setelah bulan Ramadhan. Selain itu, anyaman ketupat melambangkan ikatan yang kuat antar sesama. Ibarat tali silaturahmi yang terjalin erat, ketupat juga mengingatkan kita untuk selalu menjaga persaudaraan dan kebersamaan. Empat tindakan yang dimaksud yaitu: Luberan (melimpahi) yaitu diambil dari kata luber yang memiliki arti melimpah dan memberi sedekah kepada yang membutuhkan. Leburan (melebur dosa) dari kata lebur memiliki makna meleburnya dosa yang pernah di buatnya. Lebaran (pintu ampunan terbuka lebar) yaitu diambil dari kata “lebar” memiliki arti pintu ampun yang dibuka lebar untuk orang lain. Laburan (menyucikan diri) berasal dari kata kabur yang memiliki makna menyucikan diri dan menjadi putih ibarat menjadi bayi kembali.

    Selanjutnya, isian beras dalam Ketupat melambangkan hawa nafsu, sedangkan daun kelapa muda atau janur merupakan singkatan dari jatining nur yang berarti cahaya sejati atau hati nurani. Secara keseluruhan, Ketupat melambangkan manusia yang mengendalikan nafsu dengan mengikuti hati nuraninya. Dalam bahasa Sunda, ketupat juga dikenal sebagai "kupat", memiliki makna bahwa manusia tidak boleh ngupat, atau dalam arti luasnya, tidak boleh menyebarkan hal-hal yang buruk atau negatif kepada orang lain. Ketupat juga diartikan sebagai jarwa dhosok yang berarti mengaku lepat, dengan pesan yang terkandung bahwa seseorang harus mengakui kesalahan yang telah dilakukan terhadap orang lain. 

    Anyaman ketupat yang bersilang-silang itu ibarat catatan dosa atau kesalahan sebagai manusia. Kadang banyak, kadang rumit. Sementara isinya ketupat nasi putih yang menunjukkan kesucian hati manusia setelah memaafkan kesalahan orang lain. Bentuk sempurna dari ketupat melambangkan kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa selama bulan Ramadhan sebelum merayakan  Idul Fitri. Nasinya sendiri memiliki makna sebagai simbol kemakmuran dan kebahagiaan. Bentuk segi empatnya memiliki makna prinsip “kiblat papat lima pancer” memiliki makna bahwa kemanapun manusia pergi, pada akhirnya mereka akan kembali kepada Allah swt. Adapun bungkus ketupat yang berwarna hijau kekuning-kekuningan dianggap sebagai salah satu tolak bala atau perlindungan. Kemudian, daun kelapa muda yang lentur, mencerminkan sifat manusia yang mudah dibimbing, dan diajarkan untuk memperbaki kehidupan yang lebih baik.

    Perayaan Lebaran Ketupat merupakan bentuk penghargaan bagi umat Islam yang telah menjalankan puasa Syawal setelah sebulan berpuasa Ramadhan. Selain itu, Lebaran Ketupat bisa dimaknai sebagai simbol kebersamaan dan kasih sayang. Tradisi Lebaran Ketupat bukan hanya sekadar makan ketupat, tetapi juga mengandung harapan untuk mengakui kesalahan dan saling memaaafkan satu sama lain. Selain itu, mengajarkan untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan. Tradisi menikmati ketupat ketika Lebaran telah ada sejak nenek moyang, dan menjadi warisan leluhur yang memperkuat persatuan bangsa. Menunjukkan bahwa ketupat bukan hanya makanan, melainkan juga warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Di era modern ketupat tetap eksis dan digemari oleh para generasi. Bahkan sekarang sudah banyak kreasi ketupat kekinian, seperti ketupat karakter dan ketupat instan. Ketupat merupakan simbol kebersamaan yang melekat dalam budaya Indonesia, terutama dalam agama Islam. Selain itu, ketupat mengajarkan kita pentingnya persatuan, kerukunan, dan saling berbagi dengan sesama.

    

Sabtu, 02 September 2023

Wahyu dan Al-qur`an





  A. PENGERTIAN WAHYU
Secara bahasa wahyu berasal dari bahasa Arab(الوَحْيُ) yang memiliki arti bisikan atau pesan rahasia.Berikut definisi wahyu secara bahasa menurut Ibnu Hajar Al-Asqolani :

وَالْوَحْيُ لُغَةً الْإِعْلَامُ فِي خَفَاءٍ

Wahyu secara bahasa berarti pemberitahuan yang tersembunyi

Sementara pengertian wahyu secara istilah adalah kalam Allah yang berisi perintah atau ajaran agama yang disampaikan kepada Nabi atau Rasul melaui Malaikat ataupun secara langsung.Berikut definisi wahyu secara bahasa menurut Az-Zuhri :
الْوَحْيُ مَا يُوحِي اللَّهُ إِلَى نَبِيٍّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ فَيُثْبِتُهُفِي قَلْبِهِ

Wahyu adalah apa yang diwahyukan kepada para Nabi, kemudian Allah teguhkan wahyu itu di dalam hatinya.

B. CARA TURUNNYA WAHYU
Wahyu diturunkan oleh Allah melalui beberapa cara. Berikut ini akan kita ketahui bersama bagaimana Allah turunkan wahyu kepada Malaikat, para Rasul, dan juga kepada Rasullullah SAW.

a.) Mimpi yang hakiki atau benar.
Mimpi ini termasuk salah satu permulaan media penyampaian wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.

b.) Melalui bisikan dalam jiwa dan hati Nabi tanpa diihatnya.
Nabi Muhammad SAW berkata:
إنَّ رُوحَ القُدُسِ نفثَ في رُوعِي ، أنَّ نفسًا لَن تموتَ حتَّى تستكمِلَ أجلَها ، وتستوعِبَ رزقَها ، فاتَّقوا اللهَ ، وأجمِلُوا في الطَّلَبِ ، ولا يَحمِلَنَّ أحدَكم استبطاءُ الرِّزقِ أن يطلُبَه بمَعصيةِ اللهِ ، فإنَّ اللهَ تعالى لا يُنالُ ما عندَه إلَّا بِطاعَتِهِ
“Sesungguhnya Ruhul-Qudus menghembuskan ke dalam diriku, bahwa suatu jiwa sama sekali tidak akan mati hingga disempurkan Rezekinya. Maka bertakwalah kepada Allah, baguskan dalam meminta, dan janganlah kalian menganggap lamban datangnya rezeki, sehingga kalian mencarinya dengan cara mendurhakai Allah, karena apa yang di sisi Allah tidak akan bisa diperoleh kecuali dengan menaati-Nya.’’

c.) Malaikat muncul di hadapan Nabi Muhammad SAW.
Malaikat menyerupai seoarng laki-laki menemui secara langsung kepada Nabi. Lalu, ia berbicara dengan Nabi hingga bisa menangkap secara langsung apa yang dibicarakan. Bahkan, dalam hal ini terkadang para sahabat juga bisa melihat penjelmaaan malaikat.

d.) Wahyu datang menyerupai gemerincing lonceng.
Wahyu ini dianggap wahyu paling berat dan malaikat tidak dapat dilihat oleh pandangan Nabi. Dahi Nabi sampai berkerut dan mengeluarkan keringat sekalipun pada waktu yang sangat dingin. Bahkan, hewan yang ditunggangi Nabi menderum ke tanah.
Wahyu seperti ini pernah terjadi tatkala paha beliau berada di atas Zaid bin Tsabit, sehingga Zaid merasa keberatan dan hampir saja tidak kuat menyangganya.

e.) Malaikat melihatkan rupa aslinya.
Peristiwa seperti ini pernah terjadi dua kali kepada Nabi. Malaikat mendatangi Nabi untuk menyampaikan wahyu seperti yang dikehendaki Allah kepada beliau. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Allah di dalam surat An-Najm.

f.)Wahyu yang disampaikan Allah kepada Nabi.
Kejadian ini terjadi di lapisan-lapisan langit pada malam Mi’raj. Wahyu ini berisi kewajiban untuk melaksanakan sholat dan lain-lain.

g.) Allah berfirman langsung kepada Nabi tanpa perantara.
Dalam hal ini, sebagaimana Allah telah berfirman dengan Musa bin Imran. Wahyu semacam ini berlaku bagi Musa berdasarkan nash Alquran. Sedangkan Nabi Muhammad terjadi dalam hadist tentang Isra
.

C. PENGERTIAN AL-QUR`AN
Pengertian Al-qur`an secara bahasa artinya bacaan, sedangkan secara istilah adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril secara mutawatir dan membacanya bernilai ibadah.

D. NAMA-NAMA  LAIN ALQUR`AN
Ada beberapa nama lain Al-qur`an. Berikut ini diantaranya : 
1. Al-Kitab
Al Quran memiliki nama lain adalah Al-Kitab yang artinya kitab. Hal ini tertuang dalam Quran surat Al Baqarah ayat 2 yang berbunyi :

Arab: ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
2. Adz-Dzikru
Nama lain Al-Quran yang berarti pemberi peringatan adalah Adz-Dzikru. Nama ini tertulis di dalam Al Quran surat Al Hijr ayat 9 yang berbunyi

Arab: اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.

3. Al-Furqan

Al-Fuqan memiliki arti pembeda. Nama lain Alquran ini tertuang dalam Quran surat Al-Furqan ayat 1

Arab: تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ

Artinya: Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)
.

4. Ar-Rahmah
Nama lain Alquran yang perlu diketahui lainnya adalah Ar-Rahmah. Nama ini memiliki arti rahmat yang seperti terdapat dalam Quran surat Al-Isra ayat 82

Arab: وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.

5. Al-Haq
Al-Haq artinya kebenaran. Nama lain Al Quran ini tertuang di dalam Quran surat Al Baqarah ayat 147 yang berbunyi

Arab: اَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ

Artinya: Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.
E. SIFAT-SIFAT AL-QUR`AN
  • Sifat al-Burhan (bukti kebenaran).
  • Sifat asy-syifa (obat).
  • Sifat huda (petunjuk).
  • Sifat mau'izah (nasihat).
F.PERBEDAAN WAHYU DAN ALQUR`AN
  1. Wahyu itu belum tentu Al-qur`an, tetapi Al-qur`an pasti Wahyu.
  2. Wahyu itu belum tentu Mukjizat, tetapi Al-qur`an pasti Mukjizat.
  3. Wahyu itu belum tentu melalui perantara Malaikat, tetapi Al-qur`an pasti melalui perantara Malaikat Jibril.
  4. Wahyu itu belum tentu disampaikan untuk semua manusia, tetapi Al-qur`an pasti disampaikan untuk semua manusia.

Simpul Rasa dalam anyaman Ketupat, Merayakan Kebersamaan di Tengah Keberagaman

     Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia yang memiliki berbagai keragaman, juga berbagai tradisi, s...